Hari Minggu kemarin, hari Minggu terakhir sebelum masuk kuliah, saya mendapatkan khotbah yang sangat menguatkan. Khotbah itu diambil dari Yosua 15 : 13-19.
Ayat-ayat ini menceritakan Kaleb yang berusaha mendapatkan tanah perjanjian. Dia berjanji memberikan anak perempuannya bagi siapa yang berhasil merebut tanah di Kiryat-Arba.
Singkat cerita, Akhsa (anak perempuan Kaleb) telah mendapatkan bagiannya, tetapi tanah di Kiryat-Arba merupakan tanah yang gersang. Melihat hal tersebut, Akhsa tidak minta tukar tanah kepada ayahnya, tetapi ia meminta mata air yang bisa membantunya mengubah tanah gersang menjadi subur.
Bagi kita umat Kristiani, mata air adalah Roh Kudus (Yohanes 7 : 37-39). Kadang kita juga mengalami hal yang sama seperti Akhsa.
Di zaman modern seperti ini, seringkali kita hanya bisa protes dan pasrah ketika Tuhan memberikan kepada kita 'tanah yang tandus'. Padahal, di balik tanah tandus itu Tuhan sudah mempersiapkan suatu berkat lain yang lebih besar, asalkan kita mau berusaha mengembangkannya. Ingat juga akan perumpamaan talenta. Orang yang mendapatkan 1 talenta hanya bisa mengeluh, padahal dia masih bisa mengembangkan talenta itu dan menghasilkan buah yang berlipat kali ganda.
Teman-teman, marilah kita belajar untuk melihat sisi positif dari setiap masalah yang datang ke dalam kehidupan kita. Yakinlah, bahwa ketika Tuhan menyediakan 'tanah tandus', Dia juga pasti menyediakan 'mata air' bagi kita yang percaya dan mau berjuang bersama-Nya.
Godblessyouall :)
Thanks for the lovely post Grace!
ReplyDelete