Saturday, March 10, 2012

everyone has their own problems

 A short story of mine.
Aku dipercayakan untuk menjadi kadiv (ketua divisi) danus intermedia. Aku menerimanya dengan senang hati. Pada minggu-minggu awal, dengan semangat aku berbelanja kebutuhan danus, berjualan di kampus. Setiap pagi, aku membawa barang-barang danusan untuk dijual sepanjang hari itu.
Minggu pertama berjalan cukup lancar. Minggu kedua pun penjualan kami meningkat. Sampai suatu hari, aku mengalami titik jenuh. Jenuh, karena yang berdanus secara rutin itu cuma aku dan temenku anak sappk. Anggota lainnya, setiap dijarkom untuk sekedar nanya "hey, mau danus ga? bisa ambil barang kapan?" ga pernah dibales. Aku mulai kesel. Bukan karena ga rela berdanus untuk intermedia. Tapi aku merasa, kenapa aku sama Rachel harus repot-repot danus dan mereka santai-santai, sedangkan nanti mereka juga ikut menikmati hasilnya? Btw, I haven't told you ya. Danus ini diadakan buat Intermedia Camp.
Akhirnya, di tengah keputusasaan itu, aku curhat di twitter



Terus, curhatanku di-post Rachel di group fb. Dan,, yang komen pun cuma 3-4 orang. Si Rachel emosi dan marah-marah ke Agnes. Sampai Agnes akhirnya kemaren cerita ke kami berdua. Agnes share tentang satu ayat yang bener-bener menegurku. And I wanna share it too right now :)  
Kolose 3 : 23 - "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia"
Melalui ayat ini aku diingatkan bahwa setiap hal, kecil atau besar, harus tetap dilakukan buat Tuhan. Ingatkah kalian tentang perumpaan talenta (Matius 5)?
Pada perumpamaan itu, setiap orang diberikan oleh Tuhan talenta yang berbeda-beda. Mungkin, orang yang mendapat 5 talenta  protes mengapa dia diberikan begitu banyak. Tetapi Tuhan tahu kemampuannya. Tuhan tidak pernah memberikan sesuatu lebih dari kemampuan kita. Back to topic. Walaupun orang yang mendapat 5 talenta itu mengeluh, namun ia tetap melakukan bagiannya dan menghasilkan buah 5 talenta.
Setiap orang punya masalah yang berbeda-beda. Tetapi, yakinlah bahwa jumlah takaran masalah itu sama. Begini deh. Misalnya, setiap orang diberikan 3 macam masalah, A B C. Misalnya orang pertama berat di masalah A, orang kedua berat di masalah B. Tetapi, jumlah dari A+B+C adalah sama.
Maka, ketika kita dipercayakan Tuhan untuk melakukan sesuatu, lakukanlah itu seperti untuk Tuhan, Yakinlah, kalau segala hal yang kamu lakukan dengan setia akan menghasilkan buah yang baik. dan, kita juga tidak berhak mengadili apakah seseorang itu salah atau benar. Mungkin mereka punya alasan sendiri mengapa mereka tidak mau mendanus, Mungkin mereka punya masalah lain yang lebih complicated daripada diriku. 

Cerita Agnes ini benar-menar mengingatkanku kembali kepada motivasiku berdanus untuk Intermedia. Apakah untuk dilihat orang lain aku pintar berdanus atau untuk kemuliaan Tuhan. Yah, ketika aku tahu aku salah, aku mau kembali ke jalan yang benar. Aku mau setia dan aku mau belajar melakukan semuanya untuk Tuhan saja. Manusia seringkali mengecewakan, tetapi Tuhan Yesus tidak pernah mengecewakan. God bless you all! :)